JAYAPURA- Koordinator
Jaringan Damai Papua (JDP) Pastor Neles Tebay, Pr mengungkapkan, 32
orang yang masuk dalam keanggotaan Jaringan Damai Papua masih terus
mendorong terwujudnya suatu dialog damai antara Pemerintah Indonesia
dengan rakyat Papua, untuk menyelesaikan masalah Papua, dan bekerja
secara sukarela bagi penyelesaian masalah Papua. Diakui meski upaya
dialog akan menyita waktu yang banyak, namun pihaknya optimis Desember
2011 upaya Dialog dapat dicapai. Menurut Neles Tebay, untuk menuju
suatu dialog yang bermartabat, bukan sekedar berdialog melainkan ada
wadah dimana semua pihak berkumpul membahas dan mengindentifikasi
masalah mendasar yang memicu konflik di Papua dengan demikian ada solusi
terbaik yang mau dicapai, bukan sekedar mendikte agenda Dialog.
Demikian Solusi akan diketahui bila kedua pihak yaitu Pemerintah
Indonesia dan Rakyat Papua yang terwakili dalam jaringan Damai yang
dibentuk ini mau berkumpul,. JDP sendiri tidak mau umbar janji apapun
kepada semua pihak, tetapi mereka yang masuk dalam JDP tetap berusaha
untuk menciptakan suatu peluang dan Ruang Dialog dimana semua pihak
menerima.
Jaringan
Damai Papua kata Neles Tebay tetap Optimis dengan apa yang digagasnya,
bahwa “Dialog” akan berhasil, sebab berbagai upaya konsultasi yang
dilakukan Tim Kerja JDP sudah disosialisasikan kesemua Kabupaten
seperti Wamena, Timika, Biak, Manokwari, Merauke, Sorong, Bintuni,
Yahukimo dan Pegunungan Bintang.
Konsultasi
Publik disejumlah Kabupaten di Papua penting, ungkap Neles, sebab
dengan Dialoglah yang akan menghentikan kekerasan dan mencegah
kekerasan berlanjut di Papua. Salah satu caranya adalah komunikasi dan
konsultasi dilakukan bagi orang Papua yang ada di Papua, di luar
Negeri, PNG maupun orang Papua yang ada di Hutan- TPN/OPM. Bagaimanapun
juga mau tidak mau pihak TPN. OPM harus dilibatkan dalam Dialog. Untuk
mewujudkan itu, Tim JDP terus bergumul agar tiga kelompok orang Papua
dapat terlibat dalam proses Dialog Jakarta – Papua ini, terang Pastor
Neles.
Neles
mengakui belum mendapatkan wakil TPN/OPM untuk dilibatkan dalam
konsultasi Publik, untuk orang Papua di Papua, tetap dipilih jalur
Konsultasi Publik yang dimulai sejak Januari 2010, menyusul 12 Kabupaten
lainnya.
Neles
mengatakan, proses Konsultasi Publik yang juga dilakukan di PNG
disambut positif, bahkan 45 orang yang datang dari beberapa Kota di
PNG secara resmi memberikan dukungan dn antusiasnya, Tim JDP Optimis
Dialog akan terjadi, sebab dengan Konsultasi Publik yang tengah
dilakukan ada perubahan- perubahan besar yang mengarah Dialoh akan
terjadi.
Antusias
yang sama terhadap upaya Dialog Jakarta Papua telah diberikan secara
resmi oleh Ketua Komisi I DPR RI yang dengan terang menytakan setuju
dilakukan Dialog bagi penyelesaian masalah Papua., bahkan gema Dialog
Papua sudah tersebar dan tak dianggap tabu untuk dibicarakan.
Meski
Tim JDP mendengar ada upaya Komunikasi Kontruktif yang digagas Presiden
bagi penyelesaian masalah Papua. “Namun komunikasi Kontruktif macam apa
yang diinginkan Presiden, JDP belum mengetahuinya, apakah komunikasi
konstruktif sama dengan Dialog Jakarta Papua, hanya Presiden yang tahu,”
kata Neles.
Konsultasi
Publik tidak hanya untuk orang Papua asli saja, melainkan orang
pendatang yang disebut dengan kelompok strategis yang sudah lama
tinggal di Papua bahkan lahir dan besar di Papua juga dimintai
pendapatnya terkait Dialog Jakarta Papua, dan kelompok ini menerima
dengan berbagai ragam pendapat dan jadi pergumulan JDP untuk mencari
bentuk yang pas, yang jelas ada perkembangan baik driseluruh Proses
Konsultasi Publik menuju Dialog.
=======================================================
Ditulis Oleh:Neles Tebay: Wakil TPN/OPM Belum Ada, dan di Muat di http://ampjogja.blogspot.com/ padaSabtu, 26 Maret 2011 ( amp-yk )